Rendezvous

Back to the day i wore that gray skirt, you passed me and smiled. My face blushed, dropped my book, made sure my glasses in its place. Oh my first sight love.

Back to the day you picked me from English Course, afternoon. Took me to have some ice cream, dating. Smiling and can’t stop laughing. Oh how i love you.

Now, you’re gone. God have your heart. Never let me to take care it much.

-starlian- 2013

Resepsi Pernikahan

Percakapan di anggota pertemanan saya sedang menghangat. Topiknya soal “Pernikahan”. Topik yang sejujurnya bukan makanan favorit saya. Kalau pun makanan itu tersaji di piring hidup saya, mungkin akan saya singkirkan, kasih ke kucing, atau mungkin saya sisakan untuk di makan (mungkin).

Saya bukan takut untuk menjalani pernikahan. Tapi konsep pernikahan yang saya punya sudah tidak sama lagi dengan konsep pernikahan yang dimiliki orang-orang kebanyakan. Konsep yang bergeser sejak terlalu jauhnya saya mundur dari kehidupan lelaki yang sampai hari ini masih saya inginkan untuk teman menikah.

Persiapan pernikahan yang sedang dijalani teman saya membuatnya kurus, itu pengakuannya. Dia sibuk membagi waktu untuk bekerja, memikirkan konsep acara, memikirkan baju pengantin, bentuk undangan, memikirkan dekorasi, catering, dan lainnya. Sibuk melakukan food-tester, make-up test, konsultasi warna dekorasi, menyesuaikan undangan. Belum lagi harus mencari kain yang pas untuk dijadikan seragam (Jangan lupa, seragam untuk keluarga berbeda warna dengan seragam untuk sahabat, juga dengan seragam untuk penerima tamu). Whooosaaaah…. saya yang tidak menjadi pengantin saja mendengarnya malas.

Buat saya, resepsi pernikahan itu adalah bentuk lain dari pemborosan uang. Kalau mau dirata-rata, berapa angka yang diperlukan untuk sebuah resepsi pernikahan? Di atas 50 juta bukan? Pernah berpikir kalau saja angka besar itu dipakai untuk program bagi-bagi buku untuk daerah pedalaman, berapa banyak yang bisa terbantu? Okay, mungkin terlalu melebar kalau harus memikirkan anak bangsa yang lainnya. Bagaimana kalau angka besar untuk resepsi pernikahan dipakai untuk jalan-jalan, untuk membeli rumah, untuk mencicil mobil baru? Angka sebanyak itu tentunya akan jauh lebih berguna dibanding untuk pemborosan hanya demi harga diri terhadap keluarga besar, kolega bisnis, atau lingkungan sosial.

Jangan lupakan juga, seberapa banyak dana yang akan dikeluarkan para tamu untuk baju, sepatu, dan tatanan rambut? Bukan nominal kecil jika dikalikan dengan jumlah undangan yang hadir bukan? Dan seberapa banyak kendaraan yang akan membuat kemacetan untuk tiba di gedung/rumah tempat resepsi?

Kalau saja uang untuk baju, sepatu, tatanan rambut dan make-up dimasukkan dalam amplop untuk diberikan ke si pengantin, tentu lebih berguna. Sangat berguna.

 

Seberapa banyak dari kita yang mau menjelaskan hal ini kepada orang tua masing-masing?

//

Perempuan Ini

Kemudian mereka saling bertatapan, tersenyum dan menguatkan. Jemari saling menggenggam, menikmati lantunan musik dari band pengiring yang menyanyikan lagu rindu. Menderu hebat detak jantung mereka, berjuang dengan nafas terengah karena dikejar waktu  yang tak berkawan mesra. Mereka yang bercinta, lupa pada pasangannya.

“Aku menikmati malam ini”Hansa, si lelaki, berkata lembut. Disapunya mesra tangan gadis yang duduk tak berjarak di sebelahnya.

“Terima kasih. Sempurna.”Greta tersenyum.

Suara telepon genggam mereka berbunyi, hampir bersamaan. Hansa menerima pesan di WhatsApp, sedangkan Greta mendapatkannya di Blackberry Messengernya.

“Kamu dimana?”

Itu isi pesannya.

Hansa menjawab pertanyaan yang masuk, “Masih di kantor. Meeting mendadak sama Pak Dhan. Kamu pulang sendiri ya malam ini. Lusa kita ketemu”

Greta sibuk dengan touch screen-nya. “Aku pulang ke rumah Mama. Besok diminta ikutan bantuin acara Kak Sheila. Ini juga masih ngobrol-ngobrol. Brb.”

Aku cukup lama berdiri di belakang mereka. Sempat melihat semuanya sebelum akhirnya mendapati mereka kembali saling menatap, saling tersenyum bergenggaman tangan. Ketika Hansa hendak mencium pipi Greta, aku lebih mendekat.

“Permisi. Ini pesanannya. Lychee Beer dan Vodka Cola.”

Kurapikan seragam pelayanku. Meninggalkan mereka yang kemudian berciuman.

Mars & Venus

aku turun ke bumi
untuk melihat Mars dan Venus bertemu
aku mencoba menjadi saksi
akan adanya tayangan semu

aku melihat Venus yang terlihat bodoh
menjual keindahan dengan harga murah
paha dan belahan dada yang mereka anggap aset
bagiku itu adalah hutang, bukan modal
yang harus mereka bayar ketika ajal

coba lihat Mars itu,
mencoba terlihat gagah dibawah atap harta
berusaha menjadi lucu padahal tak berilmu
dan tampil manis dengan gaya romantis

disini aku melihat harta dan belahan dada
menunggu untuk dijaja dengan berlabel harga
yang siap dibayar dengan nominal
meski itu jauh di luar akal

 

 

(tulisan anak jurusan ekonomi)

Meleleh Bersama Luve Litee

badge1b

 

Menerima ajakan seorang teman untuk mampir ke rumahnya kemarin siang mungkin perkara yang salah untuk sebagian orang. Cuaca yang tidak bersahabat tentunya menjadi alasan utama banyak dari mereka enggan keluar dari rumah. Matahari sedang menunjukkan kegarangannya terhadap bumi beberapa hari kemarin. Panas sekali, bahkan mesin pengatur suhu yang sudah menunjukkan angkat 16 derajat tidak cukup membantu. Saya jadi curiga, gunung es di Kutub pasti sudah lumer kalau setiap hari cuacanya seperti ini. Seorang teman mengundang saya ke rumahnya, membicarakan urusan bisnis katanya. Saya jujur malas sekali, cuaca panas seolah mencegah saya untuk keluar rumah siang itu. Selain urusan bisnis dia mau mengenalkan “cinta baru”nya. Saya terkikik geli saat mendengar kawan saya tersebut terdengar manis di telinga saat mengatakan “Kamu tidak akan menyesal untuk datang ke rumah. Saya mau ngenalin kamu sama “cinta” saya yang baru. Dengan berat hati saya pun membawa motor saya menuju rumah kawan tersebut di bilangan Rempoa.

 

Sesampai di rumah kawan, saya langsung menghadapi kawan saya dengan tiga kotak es krim di meja. “Ini cinta baru saya. Namanya Luve Litee. Cantik ya? Yang ini namanya Raspberry Rosella.”. Dengan kotak berwarna dominan pink, “cinta baru” kawan saya ini memang terlihat cantik. Lalu kawan saya bercerita kalau Luve Litee ini adalah es krim yang memakai bahan 100% nabati. “Si Cantik ini Es Krim Lowfat lho. Kamu yang selalu memikirkan kadar lemak suatu produk tidak perlu khawatir lagi karena Luve Litee ini rendah lemak dengan berbahan dasar susu soya. 100% Non Dairy deh pokoknya” ujarnya menjelaskan dengan sumringah. Dari cerita kawan ini pula, Luve Litee ini cocok juga untuk orang yang sedang diet seperti saya, Vegetarian, Vegan atau bahkan untuk mereka yang tidak dapat mencerna susu hewani (Lactose Intolerant). Kandungan susu kedelai yang menjadi pengganti susu sapi memang sangat cocok untuk yang sedang berdiet atau juga untuk penderita diabetes. “Selain penderita diabetes, anak-anak penderita autis juga boleh lho minum es krim ini. Mereka kan biasanya harus menghindari konsumsi tepung-tepungan dan susu sapi ya, tapi sekarang mereka boleh mengkonsumsi es krim ini” tambahnya.

 

Akhirnya saya mencoba es krim tersebut. Untuk es krim yang kotaknya berwarna pink ini ternyata memiliki keunggulan yang baik sekali. Raspberry Rosella baik untuk detoksifikasi, menjaga stamina tubuh, membantu menyeimbangkan berat badan dan juga mampu mengurangi panas dalam. Es krim ini ternyata memiliki tiga rasa, Green Tea, dan Chocolate selain Raspberry Rosella. Untuk yang rasa green tea, es krim ini bermanfaat untuk mengurangi stres, kelelahan, mengurangi berat badan dan anti-aging. Sedangkan untuk yang rasa coklat bermanfaat untuk meningkatkan mood-booster, merangsang hormon endorphin (hormon untuk perasaan bahagia dan senang) serta bermanfaat untuk anti-depresan yang alami. Saya coba ketiga varian rasa dan seketika lupa panasnya cuaca di luar. Rasanya yang tidak terlalu manis terus menerus membuat saya tidak berhenti untuk menyuap sendok demi sendok, yang sudah tersedia di dalam kotaknya, ke dalam mulut. Es krim keluaran Campina ini resmi menjadi es krim favorit saya sejak siang itu. Ditambah lagi es krim ini tidak membuat eneg di perut. Siang yang panas itu saya pun meleleh bersama es krim Luve Litee. Pertemuan dengan kawan untuk membicarakan bisnis ingin segera saya sudahi dan ingin langsung ke toko terdekat untuk memborong beberapa kotak dan dinikmati di rumah sambil menonton film kegemaran.

 

 

Menciptakan Pedih

Lupa menjejakkan kaki di tanah, aku membiarkan air mata menikmati keberadaannya, membiarkannya bertamu tanpa diundang. Sejak kapan ada tamu datang harus meminta ijin bukan?

Kalo ada tamu datang pake ijin itu namanya lagi kondangan

Seminggu ini berlindung dibalik alasan “PMS”, kubiarkan hormon merajalela menggerogoti hati hingga pikiran. Bagus saja tidak menggigiti iman hingga hancur tak bersisa. Merusak semua bahagia yang tidak sempat kubagikan pada semua orang. Mungkin ini yang dinamakan melemah pada hakekat? Atau memang sudah seharusnya tidak berkeras keluar dari jaringan utama diri?

Jangan coba berani tanya ada apa, seperti sudah kuberi tahu, ini semua terjadi hanya mencoba melemahkan benteng keyakinan yang sebelumnya teramat tinggi di bangun. Bertahun, mungkin, kubiarkan berdiri semakin tinggi, semakin tak ada yang bisa mengintip isi di dalamnya. Semakin tidak ada yang berani mengetok untuk menawarkan bantuan atau hanya sekedar pelukan. Tidak, benteng itu terlalu angkuh untuk bisa menerima keberadaan makhluk lain untuk datang mampir.

Tapi seminggu ini, kulihat ada bolong kecil yang kemudian hidup di daerah yang sudah tak bisa lagi kutambal terus. Luka kecil yang memang tidak pernah bisa kuhentikan sakitnya, meski sudah beragam rupa kain ikhlas kugunakan untuk mencoba merawat lukanya. Luka itu hidup, memakan perhatian, minum dari cairan pikiran, dan berkembang besar hingga aku lupa bagaimana cara menghentikan. Mencoba mengingat pesan-pesan orang bijak tapi semuanya lenyap.

Di pagi buta ini, aku menulis bukan untuk minta dikasihani, tapi untuk membuktikan pada diri sendiri bahwa aku tak sekuat itu. Aku tidak seperkasa itu untuk berdiri lagi. Aku membutuhkan aku yang dulu, yang pernah tersenyum lepas, tertawa bahagia.

Aku yang waktu itu belum genap 23.

Kepulauan Anambas

Kalau ditanya, “Kamu mau berlibur berdua kemana dengan pacar, Lian?”, saya akan menjawab dengan lantang “Ke Bulan”. Tapi apa saya berani terbang bersama pacar sampai ke Bulan? Ya tentunya tidak. Lagipula pemandangan di Bulan tidak seindah pemandangan alam di Indonesia.

Suatu hari seorang sahabat bercerita bahwa dia baru saja selesai melakukan perjalanan wisata di Kepulauan Bangka Belitung. Keindahan pasir putih, banyaknya pantai cantik, dan keindahan bawah laut yang memanjakan mata. Sungguh merupakan wisata bahari lengkap yang tidak bisa diragukan kecantikannya. Saya sungguh iri mendengar cerita-cerita darinya, ditambah lagi dia memamerkan foto-foto yang tidak kalah indah dengan hasil foto hasil Instagram.

Langsung saja sesampainya di rumah saya duduk di depan laptop, mulai membuka situs-situs menarik tentang objek wisata bahari di Indonesia. Belum sempat mengetik Bangka-Belitung, muncul iklan menarik di ujung layar laptop. Kepulauan Anambas , begitu tertulis disana, kontan teringat ikan sejenis gurame yang bernama mirip, Anabas. Posisi duduk saya yang tadinya santai menjadi agak gelisah begitu jemari sibuk mencari-cari informasi tentang kepulauan ini.

Kabupaten Kepulauan Anambas merupakan bagian dalam wilayah administratif dari Propinsi Kepulauan Riau. Ada sekitar 238 pulau besar dan kecil di wilayah kepulauan ini, dan sekitar 212 pulau di antaranya yang masih tak berpenghuni. Kepulauan yang berbatasan langsung dengan perairan Internasional dan beberapa negara tetangga ini memiliki obyek wisata potensial untuk dikembangkan. Ditambah lagi karena wilayah ini merupakan penghasil migas, beberapa perusahaan asing pengelola minyak dan gas yang ada di Anambas juga secara tidak langsung mempromosikan wilayah ini. Wisata bawah lautnya bahkan sudah mendunia.

Masih sibuk di depan layar laptop sambil mencari-cari informasi tentang Kepulauan Anambas, ternyata saya memang tidak tahu apa-apa soal tempat wisata ini. Kepulauan ini menjadi peringkat pertama untuk kategori Pulau Tropis Terindah se-Asia  menurut CNN. Ada satu pulau yang terkenal dengan Laguna, danau air laut yang terpisah dari lautan lepas karena bentang alam yang membentuknya, yaitu Pulau Bawah. Ada juga di Kecamatan Siantan, kita bisa melihat Air Terjun Temburun di wilayah Timur dan Air Terjun Bini di bagian Selatan, Semenanjung Tarempa yang indah di Pelabuhan Tarempa. Kita juga bisa berkunjung ke Pulau Temawan dengan pasir putihnya jika ingin bersantai dan menikmati hutan mangrove. Masih kurang? Kita bisa ke bagian Barat Pulau Temawan untuk menikmati pemandangan bawah laut yang kaya akan keragaman jenis ikan dan karang.

Setelah menikmati bacaan yang menggiurkan tentang Kepulauan Anambas, saya lalu menghubungi sahabat tadi dan bercerita tentang apa yang saya baca. Dia hanya berceloteh “tunggu apa lagi? Sudah sana cari tiket Garuda Indonesia.” . Sekarang saya tahu kemana saya ingin berlibur berdua dengan pacar.

 

 

 

How to Get There:

1. Cara biasa: Rutenya Jkt-Tj pinang-Matak-Pelabuhan Matak kecil-Terempa-(lokasi wisata yg dituju). Estimasi: Pesawat ke Tj pinang 800 ribu. Lanjut pesawat ke Matak 1 juta. Taksi ke pelabuhan 25 ribu. Speedboat ke Terempa 50 ribu. Sewa penginapan 300 ribu. Dibutuhkan sekitar 2 juta lebih utk sampe Terempa.

 

2. Cara hemat: Rutenya Jkt-Batam-Tj pinang-Terempa-(lokasi wisata yg dituju). Estimasi: Pesawat ke Batam 500 ribu, trus naik speedboat ke Tj pinang 65 ribu. Kapal Ferry ke Terempa 300 ribu, kapal ferry ini ada setiap hari. 8 jam lama perjalanan menuju Terempa. Jadi totalnya sekitar 900 ribu dengan cara hemat. Dan itu masih biaya perginya saja. Dan belum sampai lokasi wisata.

 

 

 

Selamat berwisata.

 

Kepulauan Anambas : Kepulauan Anambas

anambas

324_Anambas

Foto: by Google Images

Don’t You Remember ?

Vari,

Ah, maafkan saya yang kemarin tidak sempat mengirimi kamu surat. Saya terlalu bersemangat mengikuti Mercedes-Benz Fashion Week hingga kelupaan waktu. Memang sih acaranya hanya sampai sore hari, dan seharusnya bisa menulis di sela-sela waktu menonton, tapi karena terlalu bersemangat bertemu teman-teman jadinya saya lupa.

Bisa masuk ke acara tersebut adalah kesempatan yang langka untuk saya. Memang sih bisa saja menonton dari live streaming, tapi undangan dari teman tidak seharusnya dibuang begitu saja bukan? Seorang sahabat yang bekerja untuk DKNY mengajak saya untuk hadir. Saya senang sekali. Melihat beberapa koleksi cantik karya Donna Karan secara langsung sungguh langka sekali.

Sebetulnya saya ingin datang lagi tanggal 13 nanti, koleksi-koleksi Anna Sui akan ditampilkan. Tapi saya akan terbang ke Jakarta pada hari itu. Saya harus menghadiri pesta pernikahan tante saya dari Ayah. Tidak mungkin tidak datang, kecuali saya mau dipecat jadi anak oleh ayah. Hari ini sudah mulai mem-packing barang-barang yang seperlunya untuk dibawa. Mungkin saya akan di Indonesia selama satu bulan. Ada beberapa urusan yang bersangkutan dengan bisnis Ayah yang harus saya tangani. Meninggalkan kampung halaman beberapa tahun ternyata tidak membuat Ayah lupa janji saya untuk membantu mengurus beberapa bisnis villanya di Lombok dan Manado.

Hey, apa rencanamu Valentine nanti?

Masih ingat ngga, kita pernah merayakan valentine bersama beberapa teman di sebuah cafe bertahun-tahun lalu? (ohh well, sounds am old)

Kita, Saya, kamu, Leily, Davi sahabatmu, dan beberapa nama lainnya. Kita merayakan acara Valentine bersama-sama meski kita semua tak berpasangan. Yang cowoknya pakai kemeja pink sedangkan yang cewek diharuskan memakai dress pink. Semua pengunjung pikir kita melakukan “multi-date”. Masih ingat?

Sepulang dari cafe itu kita melanjutkan clubbing, memesan meja dan beberapa botol. Dan saya tewas seketika di gelas  ketiga Long Island. Pulang harus menenteng sepatu hitam beludru yang tingginya sampai 12 cm. Semua tertawa ketika saya hanya senyum-senyum melihat beberapa lelaki bule di dalam club. Leily dan Davi sampai menjuluki saya “Si Magnet untuk Bule”. Dan saya hanya nyeletuk “Berarti muka gue mirip pembantai dong?”. Masih ingat?

I gave you the space so you could breathe

I kept my distance so you would be free


Jarak kita sudah terlalu jauh ya. Sejauh Laut Pasifik.

Agnes

PS: Ini pesananmu. Central Park di bulan Februari.

1360571555308 1360571507115

Tak Ada Ide

Dear Vari,

Ga ada ide  nih mau nulis apa untuk surat.
Ga ada lagu juga yang saya dengerin hari ini.

Saya nungguin cerita kamu aja deh ya.

PS : Suhu disini masih tak bersahabat untuk saya yang asma. Tetapi menurut perkiraan minggu depan akan lebih terang dan hangat.

Agnes

Dear Vienna

Dear Vari,

Saya lagi sakit gigi, jadi tidak banyak yang bisa saya lakukan (apalagi menulis surat) saat ini karena harus meringkuk sebentar di kasur.

Saya juga tidak punya ide untuk menulis apapun.  Bahkan lagu Dear Vienna dari Owl City tidak membantu imajinasi atau bahkan delusi untuk bisa muncul meski sebentar.

Bicara soal lagu Dear Vienna, tadinya saya pikir akan tersirat maksud si pencipta lagu tentang kota Vienna di Austria. Kemudian saya mencoba mencari liriknya di internet, ternyata itu menceritakan kerinduan seseorang terhadap si Vienna ini. Sepertinya mereka sedang menjalani LDR (Long Distance Relationship).

I was so far out of place watching those stars in outer space. ‘Cause I am so far
From where you are

Vari,

Did you see a light show in the sky last night?

Agnes

Yotsubato!

Yotsubato! Volume 1 Cover

Yotsuba,

Dengan ekspresi wajah ceria seperti inilah pertama kali aku kenal kamu, aku bawa kamu pulang ke rumah, aku ikut ketawa-ketawa lihat muka kamu, lihat rambut hijau kamu. Hari pertama itu aku langsung suka sama kamu karena keceriaan, keinginan tahuan kamu. Ingat waktu kamu ketemu Ena di taman sambil tanya apa benda yang bernama ayunan. Dan kamu duduk disana, dengan kecepatan tinggi, kamu lompat dari kursi kayu ayunan dan mendarat di gunungan pasir? Muka kamu lucu sekali saat ketakutan.

images2

Ini Ekspresi kamu yang aku suka. Ekspresi bengong yang terkesan antara kaget dan tidak tahu apa-apa. Lucu sekali, Yotsuba, bikin gemes. Bikin pengen cubit pipi kamu sampe merah.

images9 Ekspresi marah kamu yang kadang pengen aku samperin terus kasih pelukan biar kamu gak keburu nangis.

________images images7 Yotsubato (31) _________

Kamu kalau bengong bikin aku mau tambah cubit-cubit tau gak sih.

tumblr_lxfctwAfvC1qk4iauo1_500  images6tumblr_lg9z6eQhXT1qfjj6g

Papa   kamu, kalau kata beberapa pembaca yang aku tahu di kolom komen di salah satu forum, sosok yang tidak bisa mendidik anak dengan disiplin. Padahal menurut aku, Kowai justru sosok ayah yang tepat untuk kamu. Dia bisa kok terkadang menjadi galak dan menghukum kamu. Ingat gak waktu kamu dibawa ke kuil yang ada patung seramnya itu? Terkesan dia jahat membiarkan kamu ketakutan, tapi pesan yang ingin dia sampaikan adalah jangan pernah berbohong atau berkata tidak jujur.

jumbo jumbo2

Jumbo, teman Daddy yang berperawakan tinggi besar tetapi langsung berbinar kalau ngomongin rasi bintang dan ketemu Asagi

tumblr_lnj9efHJHd1qcircgo1_500yanda

Yanda, lelaki tampan teman Daddy yang terkadang jadi musuh bebuyutanmu. Tapi aku suka kalau Yanda sedang datang ke rumah sambil membawa semangkuk mie.

ena fuuka asagi

Keluarga Ayase, tetangga sebelah. Unik dengan ciri masing-masing.

—                               Yotsubato! v01 c01 046                                     —

images1 Jangan pernah menangis ya, Yotsuba. Karena kami menyayangi kamu.

With Love,

Li

images3

all images by google

Berdiri Teman

Vari,

Saya sepertinya kehilangan ingatan. Coba sebentar ingatkan saya, perihal apa antara kamu dan Sherli.

 

jangan kau jadikan satu kenangan yang memilukan
berdiri teman
jalan begitu panjang terbentang jangan kau lewatkan
tanpa harapan

Berjalanlah dan selesaikan semua, sebelum kamu melangkah untuk mencari lagi. Teka-teki hidup tidak akan selesai jika kamu mengabaikan yang sebelumnya. Kita tidak akan pernah tahu akhir sebuah cerita dalam sebuah buku jika kamu menutup buku sebelum selesai membacanya sampai halaman terakhir, bukan?

 

Sekolah masih libur, belum banyak kegiatan yang bisa saya lakukan sepanjang minggu ini. Gift shop pun masih tutup karena belum banyak orang yang akan belanja sepanjang musim dingin ini. New York masih ditutupi putih. Dan saya akan menghabiskan minggu menginap di Bronx, di rumah Ella. Saya akan main-main di Van Cortland sebentar, ada danau di sana. Mungkin bisa ice-skate sesekali.

 

Penikmat hidup

 

Agnes

 

Sahabat Sejati

Hey Barcelona Boy,

 

Bagaimana kotamu? Beranginkah? Sudah ke Montserrat? Sudah ke Parc Diagonal Mar?

Suhu di luar dibawah nol derajat, dan saya sepertinya akan di dalam kamar saja. Menikmati coklat hangat dan menonton televisi sampai bosan.

 

Hari ini saya teringat beberapa kawan yang tinggal di Bronx, salah satunya Ella, Indonesian girl yang menikah dengan penduduk setempat. Minggu depan dia mengajak untuk bisa mampir ke tempatnya, menginap dan main dengan anaknya. Memiliki sahabat, satu bahasa, memberikan kehangatan sendiri di hati. Dua hari lalu dia bernyanyi di telepon, Sahabat Sejatinya Sheila on 7. “Tak usah kita pikirkan, Akhir perjalanan ini”.

 

Kamu disana, carilah sahabat sebanyak-banyaknya. Agar kelak jika kita pulang, ada pelukan yang kita rindukan.

 

PS: Ada rencana pulang Valentine depan?

 

Nes

Berakhir di Januari

Matahari pukul tujuh
Raga sudah dibanjiri peluh
tapi tiada juga rasa jenuh
 
Saya dan dia duduk berhadapan,
di taman depan dekat rumah
Bertatapan, bersahutan,
meyakini waktu tak’kan berhenti bila mereka berpisah
 
Saya dan dia tahu ,
esok tiada lagi kami
Saya dan dia mengerti
alam mengakhiri waktu
 
Angin melambaikan rambut mereka. Angin merasakan kegetiran mereka
Pohon Willow menari. Berdansa diiringi petikan merdu burung gereja
 
Hari ini Desember 31.
Hari ini hari Rabu.
Saya dan dia berpisah untuk kata satu
Tidak lagi miliki waktu
 
Karena esok, tepat pukul tujuh
Aku akan mengucapkan janji sehidup semati,
dihadapan Tuhan, disaksikan Pendeta
Aku akan berikrar penuh kepada lelaki pilihan ibu
bukan kepada dia yg duduk dihadapanku

So Would You Let Me Be

So would you let me be myself,
reach all my my dreams and hopes
i know you’ve known me better

Time flies, people come and go, live a life.
There all what we survive for, we stand the time for.
Death has been scared me like an idiot, used to. And now, i don’t mind to face it if i have to.

Vari,

Kehilangan bukan sebuah pengalaman baru untukku, mungkin juga bukan untukmu. Setelah beberapa kali kematian menyambut lelaki-lelaki dalam hidupku, apakah sekarang aku harus memaki pada kematian? Tidak kurasa.

Bukankah kematian hanya perpisahan kita dengan waktu?

Dan sekarang biarkan aku menjadi diriku, mencari mimpi. Untuk meraih cinta, atau mungkin tidak. Atau untuk bertahan menikmati waktu.

Well, so much i need to say but the girls come to cheers me up, ceunah….

 

-Tadi pagi diajak sarapan di toko roti D’Cinnamon, dan iPodku memutar lagu dr penyanyi yang bernama sama dengan toko itu-

 

Agnes

 

Balasan : http://lubang-hitam.blogspot.com/2013/01/stars.html

Do I Still Ask You too Much, God?

I’m not asking You to give a perfect life
I only ask for happiness

I’m not asking You to give wealth
I just want to live weal

I do not expect an abundant environment
I just need people who can be trusted

But why You send handsome man who hurt me?
But why You give lots friends can not be trusted?
But why You allow me to see hypocrisy?
But why You put me in a crappy life?

God, Do I ask You too much?

 

Tuhan,

Masih ingat doaku Desember 2009 yang lalu? Mengapa masih kau sempatkan aku untuk mengucapkan doa yang sama di Desember 2012? Masih belum waktuku?

 

-Lian-

Empty

Hey there,

  All my dreams it suddenly seems, It suddenly seems, Empty

Kalau kamu tanya apa saya sedih, jawabnya pasti ya. Tapi saya tidak menangis.

Kalau kamu tanya apa saya marah, jawabnya pasti ya. Tapi tidak kepada nasib.

Kalau kamu tanya apa saya kecewa, jawabanya pasti ya. Tapi tidak kepada kehilangan.

Vari,

Kepergian Clint memang menyedihkan tapi entah saya tidak bisa berlinang air mata. Mungkin karena saya tahu ini akan terjadi. Mungkin karena saya siap untuk selalu kehilangan, seperti saya pernah kehilangan Nafka dulu, calon suami saya. Kehilangan Clint hanyalah bentuk kehilangan yang lain.

Seperti lirik lagu dari The Cranberries di atas, saya hanya merasa kosong. Hanya merasa tak lagi bertuan, meski kami pernah gagal sebelumnya.

Perempuan tak bertuan,

 

Agnes

 

Balasan: http://lubang-hitam.blogspot.com/2013/01/beautiful-day.html

Dear, Alter

Hai, Gadis Kecil Bersayap Sebelah

Tak perlu rasanya saya berbasa-basi memperkenalkan diri. Kamu pun pasti sudah tahu siapa saya, si pemilik nyawa, si empunya nama untuk raga. Satu-satunya yang akan berani nengirimi kamu surat, yang mudah-mudahan tanda cinta saya ke kamu.

 

 

Gadis Kecil Bersayap Sebelah, maaf saya harus membangunkanmu, membersihkanmu dari debu dan memindahkanmu dari kotak yang sudah dipenuhi benang laba-laba. Kamu masih ingat perkenalan pertama kita? Seingat saya 2007. Hari itu kamu muncul menggantikan saya yang tak lagi mampu menghadapi kenyataan yang menyakitkan. Kamu hidup seolah tanpa perlu dilahirkan. Kamu nyata sebagaimana saya pun ada. Kamu mencoba terjaga saat saya tidak bisa lagi bertahan untuk menghadapi tuntutan.

 

 

Kamu bukan penjaga raga pertama yang saya hidupkan. Masih ingat si Gadis Ceria Masa Kini, kan? Dia lebih dulu menjadi penjaga raga untuk pertama kalinya tahun 2006. Masa dimana saya sudah seharusnya tak bernyawa. Masa dimana saya sudah tidak lagi tahu untuk apa saya ada. Masa dimana saya kehilangan kehidupan cinta sejati saya. Ah, tidaklah perlu mengingat dia, Gadis Kecil Bersayap Sebelah. Dia sudah saya kubur dalam-dalam, tidak diberi harapan untuk bisa hidup kembali. Dia sudah tidak akan kembali.

 

 

 

Gadis Kecil Bersayap Sebelah,

 

Masih ingat siapa kekasihmu? Si Hujan. Masihkah kamu menikmati kehadirannya? Hanya kamu yang mengingatkan rasanya bahagia saat Hujan datang menghampiri kita. Saya bisa mrlihat kamu begitu bahagia, tertawa riang setiap kali dia datang. Kamu akan lebih merasa tidak terabaikan setiap kekasihmu menghampiri. Bahkan saya tidak mampu untuk mengatasimu kala itu. Ketika saya berusaha mematikan kamu, Hujan pun tak lagi memberi kebahagiaan bagi raga kita. Tidak keruan rasanya, menggigil, demam, meringkuk dalam selimut. Kamu hilang hujanku bukan lagi bagian dari kehidupan saya.

 

 

 

Selain kamu dan Gadis Ceria Masa Kini, masih ada Sophienna Anabell. Si perempuan binal yang mengaku sudah bersuami, beranak kembar, yang mengaku mati karena kanker hati. Dia juga sempat menjadi Ratu, penguasa bukan lagi penjaga, raga. Sophienna Anabell merusak semua keberadaan kalian tetapi memberi makna lagi bagi saya. Ah, sudahlah, toh dia sudah mati karena kanker hati. Untuk apa kita bicarakan dia lagi.

 

 

 

Gadis Kecil Bersayap Sebelah,

 

Saya menghidupkan kamu lagi beberapa hari lalu. Saya membangunkan kamu dari tidur panjang, memberi kamu tempat lagi di pikiran saya, tetapi tidak berkuasa sebagai penjaga raga apa lagi hati, saya. Kamu hanya saya beri satu tempat bersih lagi, bukan di kotak penuh sarang laba-laba. Tapi jangan besar kepala dulu, keberadaanmu saya yakin tidak lama.

 

 

 

Gadis Kecil Bersayap Sebelah, Kekasih Hujan,

 

Besok jika mereka semua tahu tentang siapa kamu, siapa Gadis Ceria Masa Kini atau bahkan ada yang mengenali Sophienna Anabell, jangan hiraukan. Bernafaslah seolah menjadi saya, karena kamu memang saya. Gantikan raga saya sebentar saja yang sudah tidak mampu berpura-pura menerima kesedihan yang ada. Gantikan saya sebentar saja, setidaknya sampai saya mampu lagi berdiri, melihat mereka semua tertawa dan terus menyakiti saya. Jadilah seolah saya.

 

 

 

Gadis Kecil Bersayap Sebelah, alterku, saya tidur dulu. Tidur dulu sampai kamu tak tahan untuk terjaga menjadi penjaga raga.

 

 

 

Lian

 

Si Pemilik Nyawa yang Bernama

Sedih yang Tak Berujung

Vari,

Saya sudah tiba lagi di Manhattan. Hanya bisa seminggu berada di Spanyol, itupun tidak mampur ke Barcelona. Apa kabar kamu?

Saya kembali bukan karena tidak betah disana, bukan juga karena tidak menyukai negara yang terkenal dengan Matadornya, bukan. Saya tidak memberi tahu kamu bukan karena tidak mau bertemu tetapi karena waktu sempit yang saya rasa tidak mungkin bisa disisipkan. Saya kembali ke Manhattan pun terpaksa.

Clint sudah tidak ada. Jasadnya sudah dikubur kemarin sebelum senja tiba.

Perpisahan kali ini untukku akan menjadi kisah Sedih yang tak berujung.

Agnes

 

 

Balasan: http://lubang-hitam.blogspot.com/2013/01/say.html

TamaT

dini hari, 02.15

 

 

 

masgyul. terhempas sepi. merintih, tapi dalam hati.

 

 

 

            dirinya. diriku. bukan lagi satu.

 

 

 

 

 

 

 

Masuki labirin baru. tapi kini tak kokoh masuki ruang

 

 

 

 

 

 

 

Beberapa jam lalu, ia mengetuk pintu kamar. Mengajak duduk berdua di beranda.

 

Berkata, Berdiam. Bergerak. Berjarak.

 

Sepiku tak lagi menjadi sepinya, meski sepinya masih kurasa.

 

 

 

“Aku sudah terlalu lama berada pada titik tidak bisa lagi mengerti dirimu” kudengar suaraku berkata lirih

 

Terperangah, ia terpana, akhirnya terlontar sudah.

 

 

 

“Aku sudah terlalu lama membiarkanmu menungguku untuk mengerti, sudah terlalu lama bertahan” lirih pula kudengar.

 

 

 

 

 

Kembali dingin dini hari menusuk. Bungkus nikotin terakhir. Air mata masih belum terlihat keluar dari muara.

 

Sudah tak lagi terlukakah? Sudah cukup siapkah? Atau fase itu masih harus melewati waktu yang tak terdeteksi?

 

 

 

 

 

 

 

 

“Berbahagialah. Dengan siapapun kamu” terdengar seruan lembutku, saat genggaman terakhir terurai.

cinta. katanya cinta. tapi apa itu cinta?

berdiri disini. entah menjadi siapa.

melihat bidadari menari. entah berapa lama.

nikmati sunyi. entah untuk apa.

 

dia datang dengan panah dan gada. menjemputku dengan kereta kencana.

pangeran berkereta, berlencana, ingin hapus dahaga.

 

aku ini, entah siapa. masih menikmati bidadari menari.

 

dia membawa tentara dari surga, katanya.

mengajakku mengangkasa, dan tunjukkan cinta.

aku menatapnya, terpana.

 

cinta. katanya cinta. tapi apa itu cinta?

hiburan disaat malam tiba?

pujian saat bidadari lelah bercerita?

cinta. katanya cinta. tapi apa itu cinta?

amarah saat tak bisa mengalah?

 

aku ini, entah menjadi apa.

membiarkan pangeran muda itu tetap berjumawa.

melihatnya dan membiarkan ia melihatnya.

menyaksikan aku yg sudah mati rasa.

Lagi….

Lagi… kulihat gadis kecil itu mengitari sayap patahnya
Menikmati tiap helai yg tersisa
Dan meratapi tragedi hati dan asa

Dua atau tiga tahun lalu, ia melintasi langit dan dunia
Menatap angkasa dengan harap dan ceria
Mengayuh tiap aksara dalam tawa
Semua tercipta begitu sempurna

Hari ini
Gadis itu melangkah dengan kaki tanpa alas
Tiada lagi sayap untuk menantang dunia beringas
Tiada lagi ucap akan bahagia

Hari ini
Gadis itu menatap angkasa tanpa daya
Menari dengan gerakan tak bertenaga
Menyenandungkan suara sumbang yg bertanya
“Adakah sayap baru yg menjawab tiap duka?”

Menyaksikan Tiap Patahan Sayap

Indah kerlip bintang menemani
Merdu lantunan biduan mengiringi
Menanti pijaran fajar sambut hari
Tersenyum mengawali hangat hati bidadari

Gadis hati enggan keluar dari ruangan nyaman
hadapi warna taman yang tampak seperti hijau
kaki ingin beranjak
walau pikir enggan keluar berpijak

Hingar bingar tak kuasa dilawan
Langit gelap terbentang di hadapan
Mencoba menanti jawaban
Menunggu kedatangan lelaki tampan yang menggandeng erat pegangan

Di pojok toko roti,
gadis kecil itu tersuruk menyaksikan tiap patahan sayapnya

Membawa Sayap Sebelahku

Aku menemukan dia di ujung toko roti
Tubuhnya terbujur, tergeletak dalam posisi tidur pulas

Gadis itu bergerak
Saat aku merapatkan tubuh padanya

“mengapa masih saja kau berada disini”, ia berkata

“waktu yang ku punya tak tersisa. Tubuh renta, tak bertenaga.
Sayapku tinggal sebelah. Aku berjaga disini. Akan kuberikan sayapku yang sebelah,
agar saatnya tiba kau akan terbang kesana. Membawa sayap sebelahku untuk mencari matahari”

Gadis Kecil Bersayap Sebelah

Aku menemukan dia di pojok gang toko roti

duduk dalam diam dan menutup mata

sayapnya terkulai lemah di punggungnya

Aku mendekat, mencoba berbicara dan menjadi temannya

“Mengapa kau disini”, tanyaku pada gadis itu

“Aku ingin pulang”, jawabnya terbata

Gadis kecil menatapku dengan mata bulat bola

“Kenapa kau disini”, tanyanya dalam bisikan

“Aku mau pulang”, jawabku mantap

Gadis kecil beriring mengikuti langkahku

“Dimana rumahmu”, tanyaku dengan senyum

“Aku tak tahu, dan dimana rumahmu”, katanya

“Aku tinggal di rumah Peri Gertikali dan aku ingin kembali
tapi seperti kau lihat…
sayapku hanya sebelah

karna yg sebelah sudah hancur utk alas tidurmu”